KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan sehingga terselesaikannya laporan
praktikum kimia organik yang berjudul “Struktur dan Isomerisasi Senyawa
Karbon”.
Selain
untuk menambah pengetahuan saya, salah satu tujuan penulisan laporan ini adalah
untuk memenuhi tugas yang menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian
nilai. Saya menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu,
rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam terselesaikannya laporan praktikum ini.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan laporan ini yang masih
jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun tetap saya nantikan demi kesempurnaan laporan
praktikum ini. Semoga laporan
ini dapat bemanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi diri saya khususnya.
Banda Aceh, 19 Mei 2015
Praktikan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur
dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah unsur
terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak senyawa
yang terbentuk dari unsur karbon. Senyawa kimia tersusun atas beberapa unsur
yang saling berikatan sehingga membentuk suatu senyawa. Sebuah senyawa tidak
menyerupai unsur-unsur darimana senyawa itu terbentuk, ciri-ciri suatu senyawa
bergantung pada banyak ikatan kimia yang menyatukan atom-atom itu.
Keistimewaan
karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat dirinya
sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan
tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,
C≡C. Akibatnya,
jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya, kini diperkirakan terdapat sekitar
dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju
kira-kira lima persen per tahun. Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai
karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.
1.2 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar
mahasiswa dapat mengetahui struktur senyawa karbon, memahami konsep ikatan
kovalen serta mengenal isomer senyawa karbon.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini, yaitu :
1.
Agar kita dapat mengetahui struktur senyawa karbon;
2.
Mengetahui
contoh dari senyawa karbon dan ikatan kovalen;
3.
Dapat mengetahui definisi dari senyawa karbon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hidrokarbon adalah
senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen. Banyak hidrogen menunjukkan isomer
struktur: isomer-isomer struktur mempunyai rumus molekul yang sama tetapi
berbeda struktur molekulnya. Alkana, alkena, dan alkuna adalah golongan pertama
pada hidrokarbon (Stanley, 1988)
Alkana hanya
mengandung ikatan tunggal karbon-karbon, dinamakan pula hidrokarbon jenuh.
Empat ikatan pada setiap karbon dalam alkana tersusun dalam tetrahedron beraturan;
sudut antara dua ikatan ialah 109.50. pada suhu
kamar, gugus yang melekat pada ikatan tunggal pada alkana rantai lurus barotasi
bebas pada ikatan tunggal (Marappung,
1996).
Alkena
mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon; dinamakan pula
hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang muncul dari setiap karbon pada ikatan
ganda dua karbon-karbon membentuk sudut 1200. alkena
mempunyai ikatan isomer geometri yaitu cis dan trans.
Isomer geometri cis dan trans didasarkan pada pada gugus subtituen pada setiap
karbon ppengemban ikatan ganda dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari
ikatan ganda dua dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda
disebut trans (Stenley, 1988).
Alkuna
mengandung ikatan ganda tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon tak jenuh.
Dua ikatan yang timbul dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat sudut
1800. jadi, etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana (Fessenden, 1994).
Menurut
Beyer pakar kimia organik yang hidup pada zaman kekule dan sikloalkana, usaha
untuk membuat sikloalkana yang lebih kecil dari siklopentana dan lebih besar
dari sikloheksana menemui jalan buntu. Pada saat itu sudah dapat di buktikan
bahwa senyawa organik adalah dalam bentuk tiga dimensi atau ruang. Sudut ikatan
pada alkana dengan tetrahedral normal adalah 1090, maka beyer mengemukakan
konsep steric hidrance atau angel strain.maka untuk siklopropana angel strain
adalah 109 – 60 = 490, untuk siklobutana 190 untuk siklopentana
10 dan sikloheksana 110 .selanjutnya Bayer
berpendapat bahwa struktur sikloalkana dengan angel stain >
110 adalah tidak stabil (Marham Sitorus, 2010).
BAB III
METODE KERJA
3.1
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan
tempat dilaksanakannya praktikum kimia organik yaitu pada tanggal 14 Mei 2015,
mulai dari pukul 10:00 – 12:00 wib yang bertempat di Laboraturium Terpadu
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala.
3.2
Alat dan Bahan
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
Tidak ada alat kimia khusus yang digunakan
pada percobaan ini.
Adapun Bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum ini, yaitu :
3.2.1
Tabel Bahan
No.
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1.
|
Tusuk
gigi
|
Secukupnya
|
2.
|
Lilin
pembentuk
|
Secukupnya
|
3.3
Cara Kerja
3.3.1
Membuat struktur
senyawa hidrokarbon ikatan tunggal, rangkap 2 dan 3;
1.
Di bentuk plastisin bulat –bulat menyerupai kelereng.
2.
Di bentuk struktur dari senyawa alkana dari plastisin
tadi.
3.
Di buat struktur dari senyawa alkena dari plastisin.
4.
Di buat struktur dari senyawa alkuna dari plastisin.
3.3.2
Membuat struktur senyawa aifatik dan siklik;
1.
Dibentuk plastisin menyerupai kelereng.
2.
Di bentuk senyawa berstruktur alifatik dan siklik.
3.3.3
Membuat struktur ssenyawa dengan gugus fungsi;
1.
Dibentuk struktur dari alkohol.
2.
Dibentuk struktur dari eter.
3.
Dibentuk struktur dari keton.
4.
Dibentuk struktur aldehida.
5.
Dibentuk struktur dari asam karboksilat.
6.
Dibentuk struktur dari ester.
3.3.4
Membuat struktur senyawa kimia dengan geometri;
1.
Dibentuk struktur dari rantai linier.
2.
Dibentuk struktur rantai yang berbentuk tetrahedral.
3.
Dibentuk struktur oktahedral.
4.
Dibentuk struktur piramida trigonal.
3.3.5
Membuat struktur senyawa dengan isomernya;
1.
Dibentuk senyawa hidrokarbon ikatan tunggal, ganda,
dan tiga dari plastisin
berbentuk lingkaran.
2.
Dibentuk senyawa karbon bergugus fungsi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
4.1.1 Rumus umum
alkana, alkena, alkuna
Tabel 4.1.1 Rumus umum alkana, alkena, alkuna
NO.
|
RUMUS IKATAN
|
RUMUS UMUM
|
1.
|
Alkana
|
CnH2n+2
|
2.
|
Alkena
|
CnH2n
|
3.
|
Alkuna
|
CnH2n
|
4.1.2
Gugus fungsi dari alkohol, eter,
keton, aldehida, asam karboksilat, dan ester
Tabel 4.1.2 Struktur gugus fungsi
NO.
|
SENYAWA
|
RUMUS MOLEKUL
|
GUGUS FUNGSI
|
1.
|
Alkohol
|
CnH2n+2O
|
-OH
|
2.
|
Eter
|
-
|
R-O-R
|
3.
|
Keton
|
CnH2nO
|
O=C
|
4.
|
Aldehida
|
-
|
R-COH
|
5.
|
Asam karboksilat
|
CnH2nO2
|
-COOH
|
6
|
Ester
|
-
|
R-COOR
|
4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui
struktur senyawa karbon, memahami konsep ikatan kovalen serta mengenal isomer
senyawa karbon. Senyawa kimia tersusun atas beberapa unsur yag saling berikatan
sehingga membentuk suatu senyawa (contoh : CH4 disusun dari unsur C dan H).
Sebuah senyawa tidak menyerupai unsur-unsur darimana senyawa itu terbentuk.
Ciri-ciri suatu senyawa bergantung pada banyak ikatan kimia yang menyatukan
atom-atom itu sendiri.
Struktur-struktur
senyawa karbon didemonstrasikan menggunakan tusuk gigi dan lilin pembentuk. Di
mana masing-masing warna lilin pembentuk menggambarkan atom-atom yang berbeda,
yaitu; warna merah untuk atom C, warna kuning untuk atom H, dan warna hijau
untuk atom O. Setelah dibuatkan strukturnya, semua senyawa dinamakan
berdasarkan struktur yang telah dibentuk.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, yaitu :
1. Warna
lilin pembentuk yang digunakan untuk menggambarkan atom-atom yang berbeda yaitu
warna merah untuk atom C, warna kuning untuk atom H, dan warna hijau untuk atom
O.
2. Alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat
pada atom karbon yang terikat pada atom hidrogen atau atom karbon atom lain.
3. Eter merupakan senyawa organik yang
mengandung gugus R-O-R, dengan R dapat berupa alkil maupun aril.
4. Asam karboksilat merupakan senyawa alifatik yang
memiliki gugus karboksil.
5. Ester terbentuk dari penggantian satu atau lebih
atom hidrogen.
6. Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu rantai lurus,
bercabang dan melingkar (siklik).
7. Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon berupa ikatan tunggal,
rangkap dua atau rangkap tiga.
5.2
Saran
Saran
yang saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah untuk praktikum kimia
organik kedepannya, bahan-bahan praktikum kalau bisa jangan tergantung sama praktikannya
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden.1994. Kimia Organik Edisi III. Erlangga
: Jakarta.
Marappung, 1996. Kimia Organik 1. Bandung.
Sitorus,
Marham. 2010. Kimia Organik Umum. Graha Ilmu . Yogyakarta.
Stanley, Pine. 1988. Kimia Organik I. ITB :
Bandung.