Selasa, 28 Maret 2017

Struktur Dan Isomerisasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan sehingga terselesaikannya laporan praktikum kimia organik yang berjudul “Struktur dan Isomerisasi Senyawa Karbon”.
Selain untuk menambah pengetahuan saya, salah satu tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang menjadi salah satu pertimbangan dalam pemberian nilai. Saya menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam terselesaikannya laporan praktikum ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan laporan ini yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap saya nantikan demi kesempurnaan laporan praktikum ini. Semoga laporan ini dapat bemanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi diri saya khususnya.

Banda Aceh, 19 Mei 2015


Praktikan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak senyawa yang terbentuk dari unsur karbon. Senyawa kimia tersusun atas beberapa unsur yang saling berikatan sehingga membentuk suatu senyawa. Sebuah senyawa tidak menyerupai unsur-unsur darimana senyawa itu terbentuk, ciri-ciri suatu senyawa bergantung pada banyak ikatan kimia yang menyatukan atom-atom itu.         
Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan ikatan tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga, C≡C. Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya, kini diperkirakan terdapat sekitar dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju kira-kira lima persen per tahun. Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.

1.2  Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui struktur senyawa karbon, memahami konsep ikatan kovalen serta mengenal isomer senyawa karbon.
1.3  Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini, yaitu :
1.                  Agar kita dapat mengetahui struktur senyawa karbon;
2.                   Mengetahui contoh dari senyawa karbon dan ikatan kovalen;
3.                  Dapat mengetahui definisi dari senyawa karbon.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen. Banyak hidrogen menunjukkan isomer struktur: isomer-isomer struktur mempunyai rumus molekul yang sama tetapi berbeda struktur molekulnya. Alkana, alkena, dan alkuna adalah golongan pertama pada hidrokarbon (Stanley, 1988)
Alkana hanya mengandung ikatan tunggal karbon-karbon, dinamakan pula hidrokarbon jenuh. Empat ikatan pada setiap karbon dalam alkana tersusun dalam tetrahedron beraturan; sudut antara dua ikatan ialah 109.50. pada suhu kamar, gugus yang melekat pada ikatan tunggal pada alkana rantai lurus barotasi bebas pada ikatan tunggal (Marappung, 1996).
Alkena mangandung satu atau lebih ikatan ganda dua karbon-karbon; dinamakan pula hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang muncul dari setiap karbon pada ikatan ganda dua karbon-karbon membentuk sudut 1200. alkena mempunyai ikatan isomer geometri yaitu cis dan trans. Isomer geometri cis dan trans didasarkan pada pada gugus subtituen pada setiap karbon ppengemban ikatan ganda dua, jika keduanya pada posisi yang sama dari ikatan ganda dua dinamakn cis, dan bila keduanya pada posisi yang berbeda disebut trans (Stenley, 1988).
Alkuna mengandung ikatan ganda tiga karbon-karbon; tergolong hidrokarbon tak jenuh. Dua ikatan yang timbul dari sepasang karbon berikan ganda tiga mambuat sudut 1800. jadi, etuna (C2H2) adalah alkuna paling sederhana (Fessenden, 1994).
Menurut Beyer pakar kimia organik yang hidup pada zaman kekule dan sikloalkana, usaha untuk membuat sikloalkana yang lebih kecil dari siklopentana dan lebih besar dari sikloheksana menemui jalan buntu. Pada saat itu sudah dapat di buktikan bahwa senyawa organik adalah dalam bentuk tiga dimensi atau ruang. Sudut ikatan pada alkana dengan tetrahedral normal adalah 1090, maka beyer mengemukakan konsep steric hidrance atau angel strain.maka untuk siklopropana angel strain adalah 109 – 60 = 490, untuk siklobutana 190 untuk siklopentana 10 dan sikloheksana  110 .selanjutnya  Bayer berpendapat bahwa struktur sikloalkana dengan angel stain > 110  adalah tidak stabil (Marham Sitorus, 2010).













BAB III
METODE KERJA

3.1  Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum kimia organik yaitu pada tanggal 14 Mei 2015, mulai dari pukul 10:00 – 12:00 wib yang bertempat di Laboraturium Terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala.

3.2  Alat dan Bahan
Adapun alat  yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
Tidak ada alat kimia khusus yang digunakan pada percobaan ini.
Adapun Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
3.2.1         Tabel Bahan
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Tusuk gigi
Secukupnya
2.
Lilin pembentuk
Secukupnya

3.3         Cara Kerja
3.3.1        Membuat struktur senyawa hidrokarbon ikatan tunggal, rangkap 2 dan 3;
1.         Di bentuk plastisin bulat –bulat menyerupai kelereng.
2.         Di bentuk struktur dari senyawa alkana dari plastisin tadi.
3.         Di buat struktur dari senyawa alkena dari plastisin.
4.         Di buat struktur dari senyawa alkuna dari plastisin.
                                   
3.3.2        Membuat struktur senyawa aifatik dan siklik;
1.           Dibentuk plastisin menyerupai kelereng.
2.           Di bentuk senyawa berstruktur alifatik dan siklik.

3.3.3        Membuat struktur ssenyawa dengan gugus fungsi;
1.         Dibentuk struktur dari alkohol.
2.         Dibentuk struktur dari eter.
3.         Dibentuk struktur dari keton.
4.         Dibentuk struktur aldehida.
5.         Dibentuk struktur dari asam karboksilat.
6.         Dibentuk struktur dari ester.

3.3.4        Membuat struktur senyawa kimia dengan geometri;
1.         Dibentuk struktur dari rantai linier.
2.         Dibentuk struktur rantai  yang berbentuk tetrahedral.
3.         Dibentuk struktur oktahedral.
4.              Dibentuk struktur piramida trigonal.
3.3.5        Membuat struktur senyawa dengan isomernya;
1.              Dibentuk senyawa hidrokarbon ikatan tunggal, ganda, dan tiga dari plastisin
          berbentuk lingkaran.
2.           Dibentuk senyawa karbon bergugus fungsi.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
4.1.1  Rumus umum alkana, alkena, alkuna
Tabel  4.1.1   Rumus umum alkana, alkena, alkuna
   NO.
RUMUS IKATAN
RUMUS UMUM
1.
Alkana
CnH2n+2
2.
Alkena
CnH2n
3.
Alkuna
CnH2n






4.1.2        Gugus fungsi dari alkohol, eter, keton, aldehida, asam karboksilat, dan ester
Tabel 4.1.2    Struktur gugus fungsi

NO.
SENYAWA
RUMUS MOLEKUL
GUGUS FUNGSI
1.
Alkohol
CnH2n+2O
-OH
2.
Eter
-
R-O-R
3.
Keton
CnH2nO
O=C
4.
Aldehida
-
R-COH
5.
Asam karboksilat
CnH2nO2
-COOH
6
Ester
-
R-COOR


4.2  Pembahasan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui struktur senyawa karbon, memahami konsep ikatan kovalen serta mengenal isomer senyawa karbon. Senyawa kimia tersusun atas beberapa unsur yag saling berikatan sehingga membentuk suatu senyawa (contoh : CH4 disusun dari unsur C dan H). Sebuah senyawa tidak menyerupai unsur-unsur darimana senyawa itu terbentuk. Ciri-ciri suatu senyawa bergantung pada banyak ikatan kimia yang menyatukan atom-atom itu sendiri.
    Struktur-struktur senyawa karbon didemonstrasikan menggunakan tusuk gigi dan lilin pembentuk. Di mana masing-masing warna lilin pembentuk menggambarkan atom-atom yang berbeda, yaitu; warna merah untuk atom C, warna kuning untuk atom H, dan warna hijau untuk atom O. Setelah dibuatkan strukturnya, semua senyawa dinamakan berdasarkan struktur yang telah dibentuk.
BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, yaitu :
1.      Warna lilin pembentuk yang digunakan untuk menggambarkan atom-atom yang berbeda yaitu warna merah untuk atom C, warna kuning untuk atom H, dan warna hijau untuk atom O.
2.      Alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon yang terikat pada atom hidrogen atau atom karbon atom lain.
3.      Eter merupakan senyawa organik yang mengandung gugus R-O-R, dengan R dapat berupa alkil maupun aril.
4.      Asam karboksilat merupakan senyawa alifatik yang memiliki gugus karboksil.
5.      Ester terbentuk dari penggantian satu atau lebih atom hidrogen.
6.      Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu rantai lurus, bercabang dan melingkar (siklik).
7.      Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.




5.2   Saran
Saran yang saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah untuk praktikum kimia organik kedepannya, bahan-bahan praktikum kalau bisa jangan tergantung sama praktikannya lagi.




DAFTAR PUSTAKA

Fessenden & Fessenden.1994. Kimia Organik Edisi III. Erlangga : Jakarta.
Marappung, 1996. Kimia Organik 1. Bandung.
Sitorus, Marham. 2010. Kimia Organik Umum. Graha Ilmu . Yogyakarta.
Stanley, Pine. 1988. Kimia Organik I. ITB : Bandung.