KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan Rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Senyawa Organik Dan
Anorganik” hingga selesai. Meskipun dalam laporan ini saya mendapat banyak yang
menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak baik secara moril,
materil maupun spiritual, sehingga laporan ini terselasaikan dalam waktu yang
ditentukan.
Oleh karena itu, saya menghanturkan
terima kasih kepada asisten, serta semua pihak yang telah memberikan sumbangan
dan saran atas selesainya penulisan laporan ini. Di dalam penulisan laporan ini
saya menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasannya
pengetahuan dan pengalaman saya.
Oleh
sebab itu, sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun untuk melengkapkan laporan ini dan berikutnya.
Banda Aceh, 06 Mei 2015
Praktikan
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI ..............................................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
…………………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL
…………………………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………………....…. 1
1.1 Latar Belakang
......................................................................................................................
1
1.2 Tujuan Praktikum
..................................................................................................................
2
1.3 Manfaat Praktikum
……………………………………………………………………….... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
…………………………………………………….………... 3
BAB III METODE KERJA
………………………………………………...……….……...…. 4
3.1 Waktu dan Tempat
.................................................................................................................
4
3.2 Alat dan Bahan
......................................................................................................................
5
3.3 Cara Kerja
………………………………………………………………………………….. 6
3.4 Analisa Data
……………………………………………………………………….……….. 7
BAB IV HASIL DAN
PEMBAHASAN……………………………………………………… 9
4.1 Hasil Pengamatan ..................................................................................................................
9
4.2 Pembahasan
...........................................................................................................................
10
BAB V PENUTUP
……………………………………………................................................ 12
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................
12
5.2 Saran
.....................................................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................
14
LAMPIRAN ...............................................................................................................................
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR
SAAT PRAKTIKUM ……………………………………………………………19
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL
3.2.1 ALAT ……………………………………………………………….………..5
TABEL
3.2.2 BAHAN ……………………………………………….…………….………..6
TABEL
4.1.1 DATA HASIL PENGAMATAN SIFAT FISIKA ……………………..........9
TABEL
4.2.2 DATA PENGAMATAN SIFAT KIMIA …………………………….………9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa
organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon,
kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawa organik
disebut kimia organik. Banyak di antara senyawa organik, seperti protein,
lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia. Di antara
beberapa golongan senyawa organik adalah senyawa alifatik, rantai karbon yang
dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawa yang mengandung
paling tidak satu cincin benzen; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-atom
non karbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus
berulang. Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada atau tidaknya
ikatan karbon hidrogen. Sehingga asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan
asam format, asam lemak pertama organik.
Karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida, hidrogen menjadi uap
air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen. Sebagian besar mineral akan tertinggal
dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Sekitar
tahun 1850, kimia organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang
dari benda hidup sehingga timbul istilah organik. Suatu pengetahuan mengenai
kimia organik tak dapat diabaikan bagi kebanyakan ilmuwan. Misalnya, karena
sistem kehidupan terutama terdiri dari air dan senyawa organik, hampir semua
bidang yang berurusan dengan tanaman, hewan, atau mikroorganisme bergantung pada
prinsip kimia organik.
1.2 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk
membedakan senyawa organik dan senyawa anorganik, baik secara fisik maupun
kimia.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum ini, yaitu :
1.
Dapat
mengetahui perbedaan antara kimia
organik dan anorganik;
2.
Mengetahui
contoh dari senyawa organik dan senyawa anorganik;
3.
Dapat
mengetahui definisi dari senyawa organik dan senyawa anorganik;
4. Untuk
membedakan titik didih gula (glukosa) dan NaCl;
5. Untuk
mengetahui sifat kimia senyawa organic dan anorganik;
6. Untuk
membedakan senyawa elektrolit dan nonelektrolit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Riswiyanto (2009), “Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa
organik adalah suatu senyawa yang unsure-unsur penyusunnya terdiri dari atom
karbon dan atom-atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen atau fosfor.
Pada awalnya karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan
system kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organic yang tidak
mempunyai hubungan dengan system kehidupan. Hal ini terbukti pada abad ke-19,
senyawa organic dapat dibuat dari sumber-sumber yang tidak ada kaitannya dengan
system kehidupan. Sebagai contoh Fredric-Wohler pada tahun 1828 telah berhasil
membuat urea (urea adalah senyawa organic dari makhluk hidup yang berasal dari
urin) dengan jalan menguapkan garam ammonium sulfat yang merupakan senyawa anorganik
menjadi senyawa organik.”.
Menurut Hart
(2003), ”Istilah organik menyiratkan bahwa cabang ilmu kimia ini berkaitan
dengan organism, atau makhluk hidup. Semula, kimia organik memang hanya
berkenaan dengan zat-zat yang diperoleh dari makhluk hidup. Bertahun-tahun yang
lalu, kimiawan menghabiskan banyak waktu untuk mengekstraksi, memurnikan, dan
menganalisis zat dari hewan dan tumbuhan. Mereka termotivasi oleh keingintahuan
alami tentang materi hidup dan juga oleh keingintahuan alami tantang materi
hidup dan juga oleh keinginan untuk memperoleh bahan-bahan untuk obat, zat
pewarna, dan produk berguna lainnya dari alam.”.
Menurut
Irwandi (2012), “Terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan antara senyawa
organic dan anorganik, diantaranya mengatakan bahwa senyawa organik memiliki
karbon sedangkan anorganik tidak. Namun, hal ini tidak tepat seratus persen
benar. Lalu, adapula yang menjelaskan bahwa senyawa organik memiliki ikatan
karbon-hidrogen, sedangkan anorganik tidak. Penjelasan ini sebagian besar benar
sehingga alas an ini tepat untuk membedakan senyawa organic dan anorganik.”.
Menurut
Irwandi (2012), “Contoh dari senyawa organik atau molekul, yaitu: asam nukelat,
lemak, gula, protein, enzim, metana, dan beberapa bahan bakar. Sedangkan contoh
dari senyawa anorganik: NaCl, logam , berlian, zat yang terbuat dari elemen tunggal
dan senyawa lain yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen.”.
BAB III
METODE KERJA
3.1
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan
tempat dilaksanakannya praktikum kimia organik yaitu pada tanggal 1 Mei 2015,
mulai dari pukul 16:00 – 18:00 wib yang bertempat di Laboraturium Terpadu
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala.
3.2
Alat dan Bahan
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :
3.2.1
Tabel
Alat
|
No
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
|
1.
|
Lempeng Seng
|
1 Unit
|
|
2.
|
Korek Api
|
1 Unit
|
|
3.
|
Timbangan Digital
|
1 Unit
|
|
4.
|
Gelas Kimia 50 ml
|
3 Unit
|
|
5.
|
Pembakar Spiritus
|
1 Unit
|
|
6.
|
Thermometer
|
1 Unit
|
|
7.
|
Penjepit
|
1 Unit
|
Adapun Bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum ini, yaitu :
3.2.2
Tabel
Bahan
|
No
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
|
1.
|
Aquadest
|
50 ml
|
|
2.
|
Glukosa / gula
|
2 gr
|
|
3.
|
NaCl / garam
|
2 gr
|
|
4.
|
Arang
|
4 gr
|
|
5.
|
Alkohol
|
20 ml
|
3.3 Cara
Kerja
Adapun
cara kerja dari praktikum ini, yaitu :
3.3.1
Sifat
Fisika senyawa organik dan senyawa anorganik :
a.
Ditimbang
lempeng seng sebagai X1.
b.
Ditimbang
lempeng sel bersama dengan arang sebelum pembakaran sebagai X2
c.
Dibakar
Arang tersebut hingga menghasilkan abu dengan bantuan bahan bakar minyak.
d.
Ditimbang
Abu hasil pembakaran bersama lempeng seng sebagai X3.
e.
Dihitung
kadar abu yang dihasilkan dengan rumus :
% kadar abu = X3 – X1 x 100 %
X2 – X1
f.
Ditentukan kadar senyawa organik dan anorganik
dalam arang menggunakan rumus :
% kadar senyawa 2organik = 100 % - kadar senyawa anorganik
3.3.2
Sifat
kimia senyawa 2organik-anorganik :
a.
Dilarutkan
2 gram gula (glukosa) kedalam 25 ml aquadest.
b.
Dididihkan
lalu diamati titik didih larutan gula.
c.
Dicacat
hasilnya.
d.
Dilarutkan
2 gram garam (NaCl) kedalam 25 ml aquadest.
e.
Dididihkan
lalu diamati titik didih larutan garam.
f.
Dicatat
hasilnya.
g.
Dihitung
kenaikan titik didih gula dan garam, menggunakan rumus :
∆Tb = Tlarutan – Tair
h.
Ditentukan
harga Kb masing-masing senyawa 3organic-anorganik
∆Tb = Kb . m . i
i.
Dijelaskan
perbedaan kenaikan titik didih kedua senyawa tersebut.
3.4 Analisa
Data
3.4.1
Analisa data sifat fisika :
Diketahui : X1 = 45 gr
X2
= 49 gr
X3 = 47 gr
Ditanya : % kadar
abu(senyawa anorganik) = .....?
%
kadar senyawa organik = 100% - kadar senyawa anorganik
% kadar abu(anorganik) =
% kadar senyawa organik = 100% - kadar
senyawa anorganik
3.4.2
Analisa data sifat kimia :
Diketahui :
= 90 °C
Ditanya : Δ Tb = ......?
Diketahui :
= 2 gr
P = 25 ml
Ditanya : Konstanta
ionisasi ( Kb ) = ......?
ΔTb = Kb . m . i
m = 
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Berikut adalah hasil pengamatan dari praktikum yang telah kami
lakukan :
4.1.1 Data hasil
pengamatan sifat fisika
|
No
|
Bahan
|
Hasil
(gr)
|
|
1.
|
Lempeng Seng ( X1)
|
45
|
|
2.
|
Lempengan Seng +
Arang (X2)
|
49
|
|
3.
|
Lempengan Seng + Abu
|
47
|
4.1.2 Data hasil pengamatan
sifat kimia
|
No
|
Bahan
|
Hasil (gr)
|
|
1.
|
|
90 °C
|
|
2.
|
|
86.5
°C
|
|
3.
|
|
90 °C
|
|
4.
|
|
0
|
|
5.
|
|
-15,4
|
4.2 Pembahasan
Pada
umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain
itu juga terdapat unsur hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S) dan
pospor (P). Ada beberapa sifat fisika maupun
kimia yang memberikan deskripsi dalam suatu senyawa termasuk
dalam senyawa organik ataupun senyawa anorganik, seperti keadaan saat
pemanasan, konduktivitas, ionisasi serta kelarutan masing-masing.
Senyawa
organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon,
kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Banyak di antara senyawaan
organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting
dalam biokimia. Senyawa organik dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi
atau hasil isolasi bahan-bahan alam. Senyawa organik banyak terkandung didalam
jasad hidup, dan sangat lama dipercayai bahwa senyawa organik tidak bisa
disintesis di laboratorium. Sedangkan senyawa non organik adalah senyawa
pada alam yang pada umumnya menyusun materi atau benda tak hidup. Senyawa
anorganik merupakan semua senyawa kimia yang jika dipanaskan terbentuk endapan
dan pada umumnya membentuk ikatan kovalen.
Percobaan
ini dilakukan dengan tujuan untuk
membedakan senyawa organik dan senyawa anorganik, baik secara fisik maupun
kimia. Oleh karena itu, yang menandakan perbedaan pada golongan senyawa organik
dan senyawa anorganik dilakukan dengan cara pembakaran dan pemanasan.
Pada
percobaan pertama yaitu sifat fisika senyawa organik-anorganik. Sampel senyawa
organik yang digunakan yaitu arang. Dari perlakuan diperoleh hasil bahwa Lempeng
Seng + Arang setelah pembakaran dan ditimbang memperoleh hasil 0,047 gr yang
berat sebelumnya ditimbang sebelum pembakaran yaitu 0,049 gr. Hal ini
menunjukkan bahwa senyawa organik ketika dikenakan pembakaran ataupun pemanasan
akan lebih mudah terurai dibandingkan senyawa anorganik yang sukar terurai
ketika dilakukan pembakaran atau pemanasan.
Pada
percobaan kedua yaitu sifat kimia senyawa 2organik-anorganik. Pertama
dilarutkan 2 gram gula (glukosa) kedalam 25 ml aquadest dan dipanaskan dengan
pembakar spiritus, setelah itu diukur suhunya dengan thermometer dan didapatkan
hasilnya yaitu 90
°C. Selanjutnya dilarutkan 2 gram garam (NaCl) kedalam 25 ml aquadest
dan dipanaskan dengan pembakar spiritus, setelah itu diukur suhunya dengan
thermometer dan didapatkan hasilnya yaitu 86.5 °C. Kemudian air setelah
dipanaskan dengan pembakar spiritus lalu diukur suhunya dengan thermometer dan
didapatkan hasilnya yaitu 90 °C. Pada pengamatan, untuk membedakan senyawa organik dan organik melalui perbedaan
sifat karena pemanasan, dimana glukosa dan garam dapur dipanaskan, pada gulkosa
mengalami perubahan warna yang tadinya berwarna bening menjadi warna coklat itu
bertanda bahwa glukosa dapat terbakar sedangkan pada NaCl tidak dapat terbakar,
karena tidak ada perubahan yang terjadi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini, antara lain :
1. Pada
umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon, selain
itu terdapat juga unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur dan fosfor dan juga
merupakan zat penyusun dari sebagian besar makhluk hidup, umumnya berikatan
kovalen, dan terurai bila terbakar. Sedangakn senyawa anorganik adalah
senyawa yang berasal dari sintesis mineral, umumnya berikatan ion, dan tidak
terurai bila dibakar.
2. Tes-tes
yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur penyusun senyawa organik yaitu
dengan pembakaran dan pemanasan.
3. Umumnya
senyawa organik lebih mudah terbakar dibandingkan senyawa anorganik.
4. Gula
merupakan senyawa organik. karena bila dipanaskan akan berubah warna menjadi
caramel dan Gula terbentuk dari unsur C,H dan O yang saling berhubungan yang
mana itu merupakan ciri dari senyawa organik.
5.
Garam merupakan senyawa Anorganik,
karena tidak habis bila dipanaskan dan unsur penyusunnya tidak mengandung atom
karbon dan hidrogen yang saling berikatan.
5.2 Saran
Saran
yang saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah agar laboratorium di jaga
kebersihannya agar proses praktikum berjalan dengan lancar dan kipas anginnya
kalau bisa diperbanyak lagi supaya pada saat praktikum tidak kepanasan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Hart,
dkk.2003. Kimia Organik Suatu Kuliah
Singkat edisi kesebelas. Erlangga:Jakarta.
Irwandi,
Dedi.2012. Experiment's book of General
Chemistry II. P. IPA-FITK Press:Jakarta.
Riswiyanto.2009.
Kimia Organik. Erlangga:Jakarta.
LAMPIRAN
Perhitungan
a.
Menentukan
kadar abu :
Diketahui : X1 = 45 gr
X2
= 49 gr
X3 = 47 gr
Ditanya : % kadar abu(senyawa
anorganik) = .....?
%
kadar senyawa organik = 100% - kadar senyawa anorganik
% kadar abu(anorganik) =
% kadar senyawa organik = 100% - kadar
senyawa anorganik
Jawab :
·
Kadar abu (anorganik) =
x 100 %
=
x 100 %
=
x 100 %
= 0,5 %
·
Kadar senyawa organik = 100 % - kadar
senyawa anorganik
= 100 % - 0,5 %
= 99,5 %
b. Menghitung
kenaikan titik didih gula dan garam menggunakan rumus :
Diketahui :
= 90 °C
Ditanya : Δ Tb = ......?
Jawab :
·
Larutan glukosa (gula)
ΔTb
=
- 
=
90 – 90
=
00c
·
Larutan NaCl (garam)
∆Tb
=
- 
= 86,5 – 90
=
-350c
c. Menentukan
Kb gula dan garam :
Diketahui :
= 2 gr
P = 25 ml
Ditanya : Konstanta
ionisasi ( Kb ) = ......?
a. Harga
Kb senyawa gula
ΔTb = Kb . m . i
m = 
m =
x 
= 
m = 0,44
-
jadi untuk gula ∆Tb = Kb . m . i
0oc = Kb
. 0,44 . 1
Kb =
Kb =
0
b. harga
senyawa Kb pada garam
m = 
m =
x 
= 
m = 1,36
-
jadi untuk garam ∆Tb = Kb . m . i
-35oc = Kb . 1,36 . 2
Kb
=
= -15,4
GAMBAR
SAAT PRAKTIKUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar